Dua orang tewas dan ratusan lainnya ditangkap setelah perayaan kemenangan Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions memicu kerusuhan di berbagai wilayah Prancis. Data ini dikonfirmasi oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis pada 1 Juni 2025.

Insiden pertama terjadi di kota Dax, Prancis barat daya, di mana seorang remaja berusia 17 tahun tewas akibat ditikam. Sementara itu, seorang pria berusia 23 tahun meninggal di Paris setelah tertabrak kendaraan saat mengendarai skuter.

Kerusuhan pecah di sekitar Champs-Élysées dan dekat stadion Parc des Princes. Flares dan kembang api dinyalakan, halte bus dirusak, kendaraan dibakar, dan beberapa toko dijarah. Total 559 orang ditangkap, 491 di antaranya berada di Paris. Sebanyak 192 orang mengalami luka-luka, termasuk 22 polisi dan 7 petugas pemadam kebakaran. Salah satu polisi bahkan harus menjalani koma induksi akibat ledakan kembang api.

Presiden Emmanuel Macron mengecam kekerasan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima. Ia menyatakan bahwa para pelaku akan ditemukan dan dihukum. Meski begitu, parade kemenangan PSG tetap berlangsung di Champs-Élysées dengan pengamanan ketat. Klub juga mengadakan acara perayaan di stadion Parc des Princes.

Dalam pernyataan resminya, PSG mengutuk kekerasan dan menyebut bahwa aksi tersebut tidak mencerminkan mayoritas pendukung mereka. Macron, yang dikenal sebagai penggemar Olympique de Marseille, tetap mengucapkan selamat kepada PSG melalui media sosial dan menyambut tim di Istana Élysée.

Di tengah kekacauan, sebagian besar fans merayakan kemenangan PSG dengan damai, menyanyi dan menyalakan klakson mobil. Menara Eiffel turut dihiasi warna biru-merah PSG sebagai simbol kemenangan bersejarah ini.

Referensi