Antartika adalah wilayah dengan luas sekitar 13,2 juta kilometer persegi yang diatur oleh Perjanjian Antartika sejak 1961. Perjanjian ini menjamin bahwa wilayah Kutub Selatan hanya digunakan untuk tujuan damai dan penelitian ilmiah oleh seluruh negara anggota yang saat ini berjumlah 56 pihak.

Lokasi strategis Antartika menjadi perhatian banyak negara. Negara-negara dengan klaim wilayah seperti Australia, Selandia Baru, dan Inggris menempatkan stasiun riset di wilayah klaim mereka. Namun, Amerika Serikat, Rusia, dan China juga mendirikan stasiun di berbagai titik yang tersebar di seluruh wilayah, termasuk di daerah klaim negara lain.

Antartika: Pentingnya Lokasi Strategisnya dalam Riset dan Geopolitik Media: wikipedia.org

Stasiun utama Amerika Serikat seperti Amundsen-Scott yang terletak di Kutub Selatan dan McMurdo, stasiun terbesar di Antartika, menjadi pusat kegiatan riset penting. Rusia memiliki stasiun yang digunakan untuk riset antariksa dan sistem navigasi GLONASS. China, yang bergabung dengan Perjanjian Antartika sejak 1983, kini memiliki lima stasiun besar, termasuk Qinlong yang berkapasitas hingga 80 orang saat musim panas dan 30 orang di musim dingin.

Penggunaan Antartika untuk aktivitas militer dilarang oleh Perjanjian Antartika, termasuk larangan penggunaan nuklir. Setiap negara anggota memiliki hak melakukan inspeksi di stasiun-stasiun lain dan melakukan pengamatan udara guna memastikan kepatuhan terhadap perjanjian.

Antartika: Pentingnya Lokasi Strategisnya dalam Riset dan Geopolitik Media: pixabay.com

Kawasan Antartika juga menjadi titik penting dalam pengumpulan data ilmiah yang berkaitan dengan perubahan iklim dan penelitian laut. Infrastruktur teknologi seperti sistem satelit BeiDou milik China dan GLONASS milik Rusia juga ditempatkan di Antartika sebagai bagian dari riset dan pengawasan.

Dengan berakhirnya masa berlaku Perjanjian Antartika pada tahun 2041, negara-negara mulai memperkuat posisi mereka melalui pembangunan stasiun riset dan infrastruktur strategis, mengingat pentingnya wilayah ini sebagai sumber ilmu pengetahuan dan potensi geopolitik di masa depan.

Referensi